Soto Melayu

Soto Melayu merupakan Inovasi Program Promosi Kesehatan Puskesmas berkaitan dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa yaitu Posyandu. Posyandu dikelola dan diselengggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu secara rutin dilaksanakan setiap bulan dengan melibatkan kader desa. Peran Program Promosi Kesehatan Puskesmas melakukan pembinaan di setiap posyandu untuk meningkatkan cakupan pelayanan posyandu.

Ide Inovasi Soto Melayu pertama kali muncul pada 26 juli 2021. Setelah melalui koordinasi dan perencanaan, Inovasi Soto Melayu akan dimulai uji coba mulai 2 agustus hingga 30 November 2021 dan penerapan inovasi dilakukan mulai 1 desember 2021. Inovasi Soto Melayu merupakan program terintegrasi dengan Program Promosi Kesehatan Sebagai Penanggung Jawab Inovasi. Program Puskesmas yang terlibat antara lain Program Gizi, Program KIA, Bidan Desa dan Perawat Desa. Sedangkan dari desa, stakeholder yang terlibat adalah kader setiap Posyandu. Berikut tugas dan peran masing-masing Program:

  1. Program Promosi Kesehatan sebagai Penanggung Jawab Inovasi
  2. Program Gizi sebagai Data Analisis Hasil Cakupan Pelayanan Posyandu
  3. Program KIA memberikan pembinaan terhadap Bidan Desa dan Perawat Desa terkait inovasi
  4. Bidan Desa dan Perawat desa memantau pelaksanaan inovasi
  5. Kader Posyandu sebagai perantara antara Tim Kesehatan dengan Penjual Sayur Sekaligus bertugas menyampaikan informasi jadwal posyandu kepada penjual sayur.

Tujuan Umum Inovasi Soto Melayu untuk meingkatkan cakupan D/S posyandu. Sedangkan secara khusus memiliki tujuan melakukan analisis data cakupan D/S posyandu setiap bulan, melakukan pembinaan kader, melakukan sosialisasi jadwal posyandu kepada penjual sayur dan memberikan informasi posyandu secara terjadwal kepada masyarakat melalui penjual sayur.

manfaat Inovasi:

  1. Bagi masyarakat, meningkatkan informasi secara aktual tentang jadwal posyandu khususnya kepada orang tua bayi atau balita serta ibu hamil.
  2. Bagi penjual sayur, meningkatkan pengetahuan penjual sayur tentang kesehatan dan secara tidak langsung meningkatkan pembeli.
  3. Bagi Desa, meningkatkan cakupan D/S Desa.

Dokumentasi Kegiatan Soto Melayu:

Penjual Sayur memberikan informasi adanya posyandu